Dia begitu bersemangat mencari Ibunya. Saya panggilkan Diana sebentar,ya! Mungkin hari ini hari terakhir Diana disini." ujar Ibu. Dia sedih hari ini hari terakhir putrinya di rumahnya. "Diana...!"panggil Ibu. Diana keluar dari kamarnya. Kemudian Diana duduk di sebelah Ibu. "Ada apa,Bu? Kok kelihatannya serius sekali."ucap Diana pelan. "Kamu sudah menemukan Ibumu."sahut Bu Laila. "Siapa? Dan... Kenapa ada Bu Laila? Apakah uang bayar sekolahnya kurang?" tanya Diana. "Bu Laila adalah ibumu,Diana."ucap Ibu. Diana menangis mendengarnya. Padahal,Ibu tiri nya sudah dia anggap sebagai Ibu kandung. "Bagaimana dengan Liana? Dia akan sendiri!"ucap Diana. Dia kasihan sekali melihat Liana sendirian. "Diana, kamu bisa berkunjung ke rumah Ibumu. Tapi setelah pulang sekolah."ujar Bu Laila. Diana berlari ke kamarnya. Diana kemudian menangis tersedu-sedu.
Bu Laila yang melihat kejadian itu merasa telah memaksa Diana tinggal dengannya. "Ya sudah,Bu. Besok, saya jemput dia. Assalamu'alaikum..."ucap Bu Laila. Dia menutup pintu rumah itu. "Wa'alaikummussalam...." jawab Ibu. Ibu kemudian berjalan menuju kamar Diana. Tok...Tok...Tok! Ibu mengetuk pintu kamar Diana. Diana tak membukakan pintu. Ibu segera membuka pintu kamar Diana. Saat di buka, ternyata Diana sedang merapikan baju-baju nya. "Kamu sudah ikhlas pergi dari sini?" tanya Ibu lembut. Diana hanya melanjutkan merapikan baju-baju nya. "Diana, kamu hari ini masih di sini. Jangan menangis dulu. Liana kan bisa tinggal denganmu." ucap Ibu. "Ibu dengan siapa?" tanya Diana ketus. "Tentu saja Ibu dengan Ayah,dengan Aisha, dan Elina. Ibu tidak kesepian bukan?"jelas Ibu. "Aisha dan Elina itu siapa?" tanya Diana. Dia mulai bingung. "Anak kandung Ibu. Mereka bersama Ayah dikampung. Rencananya mereka akan tinggal disini lagi."ujar Ibu. "Hmmm... Kalau aku minta kepada Bu Laila untuk rumah kita direnovasi bagaimana? Diakan Ibuku."ucap Diana. Amarah nya mulai mereda. "Apakah tidak merepotkan ibumu?"tanya Ibu tak yakin. "Tidak akan,Bu. Ibu kan sudah merawatku sampai bertemu dengan Ibu kandungku." jawab Diana enteng. "Ya sudah, terserah kamu sajalah."ucap Ibu mengalah.
Di SD Permata Bunda 2......
"Anak-anak, kita akan membuat karya seni. Karya Seni tentang..... Hari ini bebas! Mau karya seni tentang apapun boleh! Silahkan kerjakan. Waktunya sekitar dua jam. Ibu tunggu,ya!"ucap Bu Mallika.
Liana membuat lukisan untuk Ibu, dan pot kaca yang berisi bunga-bunga cantik untuk Diana.
Dua Jam Kemudian.....
"Kalian boleh pulang!"ucap Bu Mallika. Semua murid menyalami Bu Mallika lalu berhamburan keluar kelas. Liana berjalan kerumahnya. Hari itu, dia menyembunyikan karya seni nya itu di kamarnya.
Di Rumah.....
Diana sedang memasak bersama Ibu. Diana memasak sayur kangkung, mentimun, dan tempe. Mereka menikmati lauk itu. Setelah memasak, Diana menyusun kamar nya. Sedangkan Ibu, menata meja makan.
Liana Dalam Perjalanan Pulang........
Liana sudah tidak sabar. Rumah nya tinggal satu rumah lagi. Dia diam-diam masuk ke rumah nya lalu memasuki kamar dan menyembunyikan karya seni nya.
Tiba-tiba,
"Assalamu'alaikum...." seru sebuah suara. Itu adalah suara Liana. Liana keluar lalu masuk lagi. Rahasia ini hanya pembaca yang tahu. Diana dan Ibu nya tidak tahu! Jadi, jangan beritahu,ya!
"Wa'alaikummussalam..... Ayo,masuk Liana! Ada kabar buruk dan baik!"ucap Kak Diana. "Apa kabar buruk dan baik nya?" tanya Liana penasaran. "Kabar baik nya,Kak Diana sudah ketemu dengan Ibu nya. Ibu nya adalah Bu Laila. Dan kabar buruk nya, Kak Diana akan tinggal bersama Bu Laila."jawab Ibu panjang lebar. Liana segera memasuki kamar, lalu mengganti baju, mengerjakan pr, dan shalat Zuhur, dan makan siang. Setelah makan siang, Liana tidur siang. Saat Liana bangun, masih jam dua siang lewat lima belas menit. Daripada melanjutkan tidur, Liana pergi kerumah Laira. Rencananya, mereka akan berdiskusi tentang isi mading sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar