"Assalamu'alaikum,Bu! Daaaa...." Liana terburu-buru melangkah ke sekolah. Dia segera melangkah menuju SD Permata Bunda 2. SD Permata Bunda 2 dekat dengan rumah Liana. Kak Diana tidak sekolah. Ibu hanya bisa membiayai Liana. Aduh... Jangan-jangan aku kena hukuman lagi... pikir Liana. Dia sangat gelisah. Apa yang dikhawatirkan Liana? Entahlah.
Liana terengah-engah menuju sekolahnya. Sekolah nya sederhana. Tidak seperti sekolah elit yang ada di depannya. Liana memasuki kelas 4 Ar-Rifai. "Assalamualaikum...."ucap Liana yang terengah-engah. "Wa'alaikummussalam..." jawab Cindy,Mega,Rina,dan Laira. Mereka adalah teman terdekat Liana. Keadaan mereka semua sama. Kecuali Cindy dan Rina, mereka sangat kaya raya. Tapi, mereka tidak pernah menyombongkan diri. Mega menatap Liana bingung. "Liana? Kamu kenapa?" tanya Mega. "Aku kira Tiena sudah datang! Bisa kena hukum aku. Aku sudah membuat perjanjian ke dia supaya lebih awal datang dari dia!"jawab Liana jujur. Semua temannya mengangguk mengerti. Liana kemudian meletakkan tas nya di antara tas Laira dan Cindy. Sedangkan Mega dan Rina, mereka sebangku dengan Aisyah.
Sedangkan di Rumah.....
"Assalamu'alaikum Bu Risma! Tolong di buka pintunya!" ucap Bu Laila, pemilik SD Permata Bunda 2. "Ya,sebentar ya..."jawab Ibu dari dalam rumah. "Kenapa,Bu? Tumben kesini. Ada keperluan apa,Bu?" tanya Ibu penasaran. "Begini,bu... Ternyata Diana itu anak saya. Dulu dia terpisah dari saya karena Tsunami Aceh. Waktu itu kami sedang tamasya ke Aceh."ucap Bu Laila serius. "Memang Diana itu anak asuh saya. Bukan kandung. Selama ini, memang dia berusaha mencari Ibu nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar